Kegiatan Workshop Pekerja Anak dilaksanakan di Balai Pekon Sidodadi pada Kamis, 16/12/2021. Kegiatan ini dihadiri oleh Forum Anak dari 4 desa dampingan YPSK-LDA yaitu Desa Sidodadi, Desa Wayngison, Desa Karangsari, dan Desa Tanjung Anom dengan usia mulai dari 15 hingga 24 tahun sebanyak 80 orang muda.
Yayasan Pembinaan Sosial Khatolik-Lembaga Dana Atmaja (YPSK-LDA) merupakan lembaga yang menaungi 8 desa dampingan di Kabupaten Pringsewu dengan melakukan pembinaan yang berkaitan dengan perlindungan anak dan penanganan terkait isu-isu anak. Bentuk kegiatan yang dilakukan LDA adalah menciptakan orang muda yang memiliki kapasitas dan kualitas dalam menghadapi mesa depan dengan menciptakan ruang yang aman bagi anak dan orang muda, dengan memberikan pelatihan-pelatihan dan pengetahuan tentang persiapan masa depan bagi mereka.
Pada kesempatan ini, kegiatan yang dilaksanakan yaitu Workshop Pekerja Anak karena dilatarbelakangi dengan banyaknya jumlah pekerja anak-anak yang ada di Provinsi Lampung. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik per tahun 2020 pekerja anak di Provinsi Lampung adalah 2018 sebesar 2,55 %, 2019 sebesar 2,20%, dan 2020 sebesar 4,01%. peningkatan ini terjadi salah satunya karena pandemic yang dialami oleh seluruh dunia. Menurunya angka ekonomi dan meningkatnya jumlah pengangguran berimbas pada peningkatan jumlah pekerja anak-anak yang ada di Provinsi Lampung.
Dengan penurunan pendapatan keluarga, banyak anak-anak dipaksa untuk membantu ekonomi keluarga dengan cara mengemis, mengamen, menjadi pantomim/badut jalanan, menjajakan makanan dan lain-lain. Sehinga jumlah anak yang putus sekolah meningkat. Pada 2020 data anak putus sekolah SMA sederajat adalah 3.237 siswa dari total siswa 290.703 siswa 1,54% siswa putus sekolah di SMA dan Sederajat.
Melalui kegiatan “Workshop Tentang Pekerja Anak” diharapkan anak atau orang muda dapat memahami dan membedakan apa yang dimaksud dengan pekerjaan anak dan anak bekerja membantu orangtuanya, serta batasan-batasan apa yang harus dipahami tentang pekerja anak sehingga mampu memiliki kapasitas dan pengetahuan dalam konsep bekerja dan pekerja dimasa mendatang.